Rabu, Juli 09, 2008

Siasat Negeri Singa

Di bawah ini salah satu diskusi di milis Koran Digital.
Semoga bermanfaat.

---------- Pesan terusan ----------
Dari: IrwanK <irwank2k6@gmail.com>
Tanggal: 9 Juli 2008 15:31
Subjek: Re: Siasat Negeri Singa
Ke: koran-digital@googlegroups.com

Quote:

"..
Bila Singapura membangun tiga waduk baru, dua pertiga keperluan air
minum mereka dalam tiga tahun akan terpenuhi. Masalahnya, Singapura
terkendala ruangan. Sejak merdeka pada 1965, luas negara itu baru
bertambah 10% berkat proyek reklamasi.
.."

Penambahkan luas negara itu diatur dalam hukum internasional/gak sih?
Ada yang bisa/mau berbagi info? :D

IMHO, Indonesia kalau dikelola secara sungguh-sungguh untuk kemakmuran
rakyatnya (RAKYAT INDONESIA), mustinya menjadi 'syurga' bagi semua WNI..
bukan menjadi 'neraka' bagi kebanyakan dan 'syurga' bagi sedikit orang saja..
termasuk pihak asing.. :-(

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K
http://irwank.blogspot.com

----
Pada 9 Juli 2008 15:22, Koran Digital <korandigital@gmail.com> menulis:


Rabu, 09 Juli 2008 12:08 WIB
Siasat Negeri Singa

KETERBATASAN air minum di Singapura merupakan salah satu masalah utama
negara kota tersebut.
Selama ini, menurut Badan Pekerjaan Umum (PUB), mereka mengatasi
problem tersebut dengan mengandalkan impor dari negara tetangga, yakni
Malaysia dan Indonesia.
Namun, ketegangan yang kerap terjadi di antara ketiga negara membuat
PUB harus mencari alternatif solusi.
Kepada Reuters, Direktur Utama PUB Khoo Teng Chye mengaku berencana
membangun infrastruktur air selama lima tahun mendatang senilai US
$1,47 miliar.
Rencana itu berdampingan dengan proyek reklamasi air senilai US$2,63
miliar yang bakal rampung awal tahun depan.
"Tujuan utama kami adalah memenuhi kebutuhan sendiri. Kini kami
memiliki kapasitas itu. Semuanya sudah berada di depan mata," cetus
Khoo.
Solusi pertama adalah pengolahan air limbah atau lebih dikenal dengan
sebutan NEWater. Menggunakan sinar ultraviolet dalam beberapa tahap,
air limbah mampu dimurnikan sehingga layak minum.
Sejauh ini, pemerintah Singapura memiliki tiga pabrik NEWater.
Perusahaan swasta Keppel Corp ikut mengelola sebuah pabrik dan
tambahan satu pabrik lainnya ditangani SembCorp Industries.
Melalui metode ini, pengolahan NEWater diperkirakan menanggung 30%
suplai air minum Singapura pada 2010.
"Pabrik NEWater tetap menjadi fokus utama dalam waktu dekat.
Pengolahan ulang adalah cara paling praktis dalam memecahkan masalah
air di banyak kota," ujar Khoo.
Metode kedua adalah desalinasi alias mengolah air laut menjadi air
tawar. Lantaran tergolong mahal, Singapura sejauh ini hanya memiliki
satu pabrik desalinasi yang dikelola perusahaan swasta Hyflux. Menurut
Khoo, nilai nominal untuk memproses air laut ke air tawar memang telah
turun drastis. Namun, tetap dua kali lebih mahal dibanding harga
NEWater.
"Jika ada teknologi baru yang membuat desalinasi mendekati harga
NEWater, kita akan meninjaunya," kilah Khoo.
Cara ketiga dan paling efektif adalah membangun waduk penampungan air.
Saat ini, Singapura memiliki 14 reservoir yang mampu menampung air
hujan setengah dari 700 kilometer persegi alias keseluruhan wilayah
negara.
Bila Singapura membangun tiga waduk baru, dua pertiga keperluan air
minum mereka dalam tiga tahun akan terpenuhi. Masalahnya, Singapura
terkendala ruangan. Sejak merdeka pada 1965, luas negara itu baru
bertambah 10% berkat proyek reklamasi.
Kendala itu dijawab PUB dengan membangun sebuah bendungan di dekat
Pantai Marina. Bendungan itu akan memisahkan air tawar dari air laut
sehingga bisa menjadi penampung hujan yang efektif.
Belum lagi potensi bisnis rekreasi yang menjanjikan. Jer

sumber : media indonesia



--
Wassalam,

Irwan.K
Jakarta, Indonesia
http://irwank.blogspot.com/

Tidak ada komentar: