Senin, Maret 26, 2012

[Diskusi di milis Forum-Pembaca-Kompas] Re: Amien Rais: "Bongkar Kejahatan Freeport"

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 26 Maret 2012, 17:30]
[Opini ini direvisi pada: ]

Email saya ke milis FPK (Forum Pembaca Kompas) pada 2 Maret 2006.
Bahkan sampai hari ini masih saja ada tudingan kenapa MAR 'diam' saja
saat jadi Ketua MPR.


Wassalam,

Irwan.K

------

Maaf kalau komentar saya agak panjang.. Mudah"an diloloskan moderator.. :-)

>> Terus kenapa waktu Bapak AR jadi ketua MPR kok malah nggak ada suaranya?

Komentar saya soal ucapan AR (dan Walhi) di Indonesian Observer vs Kissinger
tahun 2000 udah sampai di milis ini kan? Atau belum ya? :-)

Selain itu, kalau saya gak salah, AR pernah bilang bahwa sebelum menjabat
sebagai ketua MPR, beliau ini seperti pilot pesawat jet; yang bebas bergerak/
bermanuver.. Namun setelah menjadi Ketua MPR, beliau seperti pilot pesawat
boeing; dengan ratusan penumpang -anggota MPR-, yang bisa mual
[bahkan terkencing-kencing 'ketakutan'(?) :D] apabila pilotnya bermanuver
seagresif sebelumnya. Belum lagi, kabarnya banyak kritikan secara formal/
informal dari Wakil Ketua dan anggota MPR lainnya soal tugas dan wewenang
Ketua MPR sehubungan dengan statement 'agresif' tersebut..

Saya tidak paham soal seberapa besar/kuat kewenangan Ketua MPR pasca
reformasi.. Mungkin ada yang bisa menjelaskan lebih rinci soal ini?
Terlepas dari seberapa aktif AR 'bermanuver' saat menjadi Ketua MPR,
saya melihat media massa kurang memberi porsi yang cukup terhadapnya..
Dan rasanya saya tidak melihat baik AR maupun PAN (bahkan simpatisannya)
mengeluhkan soal ini.. Entah hal ini berdampak baik atau buruk.. :-p

Karena dalam kenyataannya, media sendiri terkadang menjadi pesan dan
bukan penyampai pesan (media is a message itself, not the messenger) -
sangat tergantung kelompok/siapa di belakangnya..
Berbeda dengan yang ditunjukkan simpatisan (atau elit?) salah satu partai
yang mengeluhkan tidak bersahabatnya media massa kepada (aktifitas) mereka.

---------
IMHO, satu-satunya kelemahan beliau adalah mesin politik yang kurang besar
(baca: dukungan suara yang diraih lewat partai - PAN).. Artinya hingga saat
ini, daya jual pemikiran kritis dan pro-publik masih 'kalah' dibandingkan
pemikiran pragmatis dan pro-pasar semata atau menuruti kemauan investor/pihak asing,
misalnya.. Pokoknya yang dari asing 'is the best'-lah..

Hal ini makin diperparah oleh ulah sebagian kalangan yang 'menyerang' beliau
dengan isu agama (mis: jilbab/kerudung istrinya kalah rapat/rapih dibanding
yang diperlihatkan oleh istri seorang jenderal).. Atau bahkan isu murahan
seperti soal Muhammadiyah vs NU (dalam soal tahlilan, qunut, dll). :-p
termasuk 'reformasi yang membuat repot nasi', misalnya.. :-(

Tentu saja, tak ada gading yang tak retak.. siapapun bisa saja salah..
Paling tidak, bisa kita lihat sejauh mana komitmen dan pembuktian untuk
tetap berpihak kepada publik; dan yang terpenting adalah kejujuran dan ketulusan.
Bukan sekedar upaya pencitraan agar terlihat 'baik', 'santun', 'keren','oke'
atau lagi-lagi sikap 'klaim dan seolah-olah'.. :-)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 3/3/06, Achmad Chamdani Eka P. wrote:
>
> Siapa bilang AR tidak menyuarakan Freeport ketika menjadi ketua MPR. Media saja yang tidak
> mengekspos. Bukan hanya masalah Freeport, tertapi dia juga meneriakkan
> penjualan aset seperti Indosat, Astra dll.
> Kalau dia mau makan uang haram, dia sudah kaya dari dulu bung !!! Lihat
> saja hanya berapa sih kekayaan
> dia sekarang ? Jauh dibandingkan dengan politisi lainnya. Dan secara logis
> bisa dihitung darimana kekayaan dia itu. Yang jelas saya salut pada kebersihan beliau.
>
> ----- Original Message -----
> From: "agli_666"
> Sent: Thursday, March 02, 2006 1:19 AM
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Amien Rais: "Bongkar Kejahatan Freeport"
>
> > Itulah sebabnya beliau di sebut politisi :).
> >
> >
> > salam
> >
> > Agli
> >
> >
> > --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, kuncaraning sari wrote:
> >>
> >> Terus kenapa waktu Bapak AR jadi ketua MPR kok malah
> >> nggak ada suaranya?
> >>
> >> Salam,
> >>
> >> Sari

[Seri Tuit] #Hoax & bahayanya

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 26 Maret 2012, 15:35]
[Opini ini direvisi pada: ]

[Seri Tuit] #Hoax & bahayanya

Membhs bbrp Hoax yg menipu masy awam - Reaktor dan Ledakan nuklir purba - kisah sesungguhnya http://bit.ly/QqEtt via @AddThis

http://forum.chip.co.id/showthread.php?p=2883120 Mengulas bbrp topik/kisah yang berbau hoax & sangat mungkin menipu masy awam.

Membhs bbrp Hoax yg menipu masy awam - Reaktor dan Ledakan nuklir purba - kisah sesungguhnya http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/07/reaktor-dan-ledakan-nuklir-purba-kisah_31.html

Apa itu #hoax? Krg lbh definisinya: Segala usaha utk memperdaya masy/publik agar percayai sesuatu yg salah adl/dianggap benar

Hoax/kbrBhng umumnya disebar lwt sms/bb msngr,email dll. Mentalitas #GenerasiKorbanSinetron&penggosip drng hoax meluas

Apa tujuan/bahayanya penyebaran #Hoax? Kl itu bohong, kan tinggal dibantah/tunjukkan yg benarnya.. IMHO, tdk sesederhana itu

#Hoax kl hanya 'serang' 1org & terhenti, dampaknya hanya pd ybs. Tp begitu tersebar di masy, bs dibayangkan potensinya MENIPU PUBLIK.

Bahaya lain dari #Hoax adl meluasnya masy yg kian bodoh krn tdk mampu bedakan kebenaran/kebohongan atau mdh ditipu

Dgn kata lain, #Hoax atau propaganda adl salah1 jln utk #MembentukOpiniPublik. Sadar/tdk men-sugesti otak masy

Saat ini sy lht ada penyebaran hoax di salah1 grup di Fbook dgn kedok: mengajak utk 'out of the box' (berpikir di luar kotak)

Saat ini sy lht ada penyebaran #hoax di salah1 grup di Fbook dgn kedok: mengajak utk 'out of the box' (berpikir di luar kotak)

Penyebaran #Hoax tdk terjd sebentar. Logikanya, dilakukan dlm waktu yg relatif lama. Sedikit demi sedikit spt tetes air di batu

#Hoax BLT adl jasa Pak @soesilobambang & dr naiknyaBBM pdhl ide JK & dr hutangLN terbukti sesatkan masy/pemilih. @akimalam_tvone

IMHO, penyebaran #Hoax adl salah1 indikator kecerdasan masy. Makin mdh=mkn rendah kecerdasan masy & mkn mdh ditipu

Makin mdh masy/pemilih dibohongi, makin mdh BAJINGAN/PENIPU menang dlm pemilu/pilpres. Itu bahaya #Hoax terbesar. Jgn remehkan hoax.

Rabu, Maret 21, 2012

[Seri-Tuit] Sinetron DahlanIskan ngamuk di pintu Tol Semanggi

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 21 Maret 2012, 16:20]
[Opini ini direvisi pada: ]

Sinetron Dahlan Iskan ngamuk di pintu Tol Semanggi

Sdr/tdk, #Sinetron sdh merasuki alam bwh sdr banyak masy. Lht sj respon masy thd marahnya DIS di pintu Tol Semanggi. Tdk sdkt yg girang.

http://finance.detik.com/read/2012/03/21/143503/1873406/4/dahlan-ngamuk-ylki-jasa-marga-jangan-jadi-tumbal
JasaMarga punya andil MENAMBAH kemacetan; hsl dari ijin penjualan kend.pribadi yg tanpa kendali & minimnya AngkUm.

Konon salah1 alasan #DIS mrh saat itu adl tdk difungsikannya pintuTol Semanggi shg macetkan arus LaLin di jlnTol tsb. #Sinetron

Ibarat banjir kiriman dari Bogor di Jkt, keslhan GubDKI tdkAntisipasi, akan MENAMBAH dampaknya. Tp akar mslhnya bukan di JKT. #Sinetron #DIS

Kl 1pihak slh, tdkOtomatis yg lain PASTI BENAR. JasaMarga ada andil slh soal macet. Pemberi ijin penjualan kend.pribadi lbh". #Sinetron #DIS

#Sinetron #DIS ngamuk di pintuTol Semanggi=skp konsumen biasa tanpaKuasa (kecuali gratiskan 100mbl). Pjbt hrsnya ngamuk lwt kebijakan/aturan

Repotnya, #Sinetron #DIS ngamuk dipuja-puji bbrp org krn sdh gratiskan tol utk 100mbl. Ini baru namanya 'subsidi salah sasaran'.

Ternyata #DIS pernah jg jualan kartu 'e-toll card'; artinya JasaMarga sdhLama jd incaran ybs. Apa perbaikan lwt atura sblm #Sinetron ngamuk?

JasaMarga slh +macet dgn tdk buka semua pintuTol. Tp BIANG MACET adl banyaknya kend.pribadi yg digunakan krn minimnya AngkUm. #Sinetron #DIS

Banjirnya kend.pribadi terjd krn penjualan tanpa kendali. Angkum minim jg slh negara/daerah. Dampaknya: konsumsi BBM meledak. #Sinetron #DIS

KonsumsiBBM 'meledak' dijadikan alasan/kambing hitam bsrnya 'subsidiBBM'. Ujungnya balik lg ke naiknya hargaBBM. #Sinetron #DIS & #PakSus

Jd kl #DIS bnr ngamuk (bukan #Sinetron), hrsnya dia lihat akar mslhnya di mana. Jgn cm bermain di permukaan. Publik pun hrs lht dgn jernih.

Senin, Maret 12, 2012

[Diskusi di Milis] Sri Mulyani Indrawati (SMI), Berkeley Mafia, Organisasi Tanpa Bentuk (OTB), IMF & World Bank (WB)

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 12 Maret 2012, 09:10]
[Opini ini direvisi pada: ]

Tulisan Kwik Kian Gie yang mengungkapkan Perampokan&Pembodohan asing terhadap RI; dan sangat menyakitkan mereka yang masih punya kecintaan/hati pada negaranya.. mengenai #SriM, #MafiaBerkeley, OTB & WB.

Semoga 'virus' kebenaran segera kuasai&bangkitkan keberanian rakyatRI membela & perjuangkan nasibnya melawan Penjajahan & #4LangkahTerkutukIMFnWB.

Aamiiinn..

--

Sri Mulyani Indrawati (SMI),
Berkeley Mafia, Organisasi Tanpa Bentuk
(OTB), IMF dan World Bank (WB)

Oleh : Kwik Kian Gie

Mundurnya Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai Menteri Keuangan RI menimbulkan kehebohan dan banyak pertanyaan tentang penyebab yang sebenarnya. Ada yang mengatakan bahwa perpindahannya pada pekerjaan yang baru di World Bank (WB) adalah hal yang membanggakan. Tetapi ada yang berpendapat, bahkan berkeyakinan tidak wajar, terutama kalau dikaitkan dengan skandal Bank Century (Century).

Saya termasuk yang berpendapat, bahkan yakin sangat tidak wajar. Alasan-alasan saya sebagai berikut.

Beberapa ungkapan dan pernyataan dalam berbagai pidato perpisahannya mengandung teka-teki dan mengundang banyak pertanyaan, yaitu : “Jangan ada pemimpin yang mengorbankan anak buahnya.” “Saya tidak bisa didikte”. “Saya menang”. “Saya tidak minggat, saya akan kembali”. Dalam pidato serah terimanya kepada Menkeu yang baru SMI menangis tidak wajar, berkali-kali dan sangat-sangat sedih. Lucu, menyatakan menang kok menangis sampai seperti itu. Juga sangat tidak wajar adanya sikap yang demikian fanatiknya dari staf Departemen Keuangan dengan ungkapan belasungkawa, seolah-olah SMI sudah meninggal.

SMI sedang diperiksa oleh KPK sebagai tindak lanjut dari penyelidikan tentang skandal Century. Dalam proses yang sedang berjalan, Bank Dunia menawarkan jabatan dengan dimulainya efektif pada tanggal 1 Juni 2010. Bank Dunia yang selalu mengajarkan good governance dan supremasi hukum ternyata sama sekali tidak mempedulikan adanya proses hukum yang sedang berlangsung terhadap diri SMI.

Menurut Jakarta Post, yang memberitakan melalui siaran pers tentang pengangkatan SMI sebagai managing director di WB adalah WB sendiri. Setelah itu, melalui wawancara barulah SMI mengakui bahwa berita itu benar. Itu terjadi pada tanggal 4 Mei 2010.

Juru bicara Presiden memberi pernyataan bahwa Presiden SBY akan memberi konferensi pers setelah memperoleh ketegasan dari Presiden WB Robert Zoelick. Namun sehari kemudian diberitakan bahwa SBY telah menerima surat dari Presiden WB pada tanggal 25 April 2010. Mengapa SBY merasa perlu berpura-pura seperti ini ?

Dalam konferensi persnya, SBY memuji SMI sebagai salah seorang menteri terbaiknya yang disertai dengan rincian prestasi dan capaian-capaiannya. Tetapi justru dengan bangga melepaskan SMI supaya tidak melanjutkan baktinya kepada bangsa Indonesia.

SMI diberi waktu 72 jam untuk memberikan jawabannya menerima atau menolak tawaran WB. Tetapi SMI tidak membutuhkan waktu itu, karena dalam 24 jam langsung saja memberikan jawaban bahwa dirinya menerima tawaran itu.

Dan antara penerimaan tawaran dan efektifnya dia berfungsi di WB hanya 25 hari. Seorang sopir saja membutuhkan waktu transisi yang lebih lama untuk majikannya perorangan. Tetapi SMI dan SBY merasa tidak apa-apa kalau jangka waktu tersebut hanyalah 25 hari.

Mustahil bahwa WB yang mempunyai kantor perwakilan di Indonesia tidak mengetahui dan tidak mengikuti bekerjanya Pansus Century di DPR. Mustahil juga bahwa kantor perwakilan WB di Jakarta dan kantor pusatnya tidak mengetahui isi dari Laporan BPK. Dengan sendirinya juga mustahil bahwa WB tidak mengetahui bahwa sampai dibuktikan sebaliknya, SMI memang belum bersalah, tetapi jelas bermasalah yang masih dalam proses penyelesaian dan kejelasan oleh KPK.

Tetapi WB yang di seluruh dunia mengumandangkan dan mengajarkan Good Governance dan jagoan dalam menegakkan supremasi hukum melakukan penginjak-injakan proses hukum yang sedang berjalan di KPK.

Ketika itu, tindakan WB jelas melecehkan dan bahkan menganggap keseluruhan proses yang telah berjalan di Pansus Century DPR RI sebagai tidak ada atau hanya dagelan saja. Maka sangatlah menyedihkan bahwa sikap yang demikian oleh WB didukung oleh Presiden RI, sedangkan SMI bersikap tidak akan ada siapapun di Indonesia yang bisa menyentuhnya selama WB ada di belakangnya.

Ketika berita itu meledak, banyak orang termasuk saya sendiri yang bertanya-tanya, apakah pengangkatannya ini tidak akan menimbulkan gejolak. Ternyata sama sekali tidak. Dalam waktu 10 hari sudah tidak ada lagi yang berbicara dengan nada kritis. Sebaliknya, banyak sekali yang berbicara dengan nada memuji.

Yang lebih mengejutkan lagi ialah praktis tidak ada elit politik Indonesia yang marah kepada WB. Sebaliknya, dalam konferensi persnya Presiden RI SBY merasa berterima kasih kepada WB yang telah memberikan penghargaan kepada Indonesia, karena telah sudi memungut SMI menduduki jabatan yang terhormat di WB sebagai Managing Director.

Ada suara dari DPR, terutama dari Faisal Akbar (Hanura) yang menyerukan agar SMI dicekal sebelum pemeriksaannya oleh KPK tuntas dengan kesimpulan bahwa SMI memang bersih dalam kebijakannya bailout Century. Namun pernyataan yang sangat logis ini tidak bergaung. Respons dari KPK justru mengatakan bahwa pemeriksaan dapat dilanjutkan di Washington, DC. Langsung saja muncul reaksi yang mengatakan bahwa pemeriksaan semacam ini akan sangat mahal, karena jaraknya yang jauh, dan juga akan terkendala oleh tersedianya dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Saya sendiri tidak dapat membayangkan bahwa WB akan mengizinkan adanya seorang managing director–nya
diperiksa oleh KPK di markas WB di Washington, DC.

Tadinya saya berpikir bahwa kalau dilakukan, pemeriksaan seorang managing director oleh KPK di Washington, DC pasti akan menarik perhatian pers internasional. Ternyata salah. Kenyataan adanya pengangkatan seorang MD WB yang bermasalah sama sekali tidak menarik perhatian pers internasional, terutama pers AS. Masih segar dalam ingatan kita betapa hebohnya reaksi pers internasional ketika Paul Wlfowitz terlibat skandal, sehingga memaksanya mengundurkan diri. Apa artinya? Begitu hebatkah SMI, atau begitu remehnya bangsa Indonesia di mata pers internasional, sehingga peristiwa
Century yang sedang berlangsung dianggap tidak ada?

Episode paling akhir dari hijrahnya SMI ke WB adalah penampilan SMI dalam pertemuan-pertemuan perpisahan. Pidatonya yang mendapat tepuk tangan sambil berdiri (standing ovation) dari orang-orang seperti Gunawan Mohammad, Marsilam Simanjuntak, Wimar Witoelar mengundang renungan apa gerangan yang ada di belakang ucapannya yang hanya sepotong tanpa penjelasan lanjutannya itu? Yaitu: “Saya menang”, “Jangan lagi ada pemimpin yang tidak melindungi atau mengorbankan anak buahnya.” “I will come back” yang sangat mirip dengan ucapan Mac Arthur : “ I shall return ”. Akankah SMI membentuk semacam pemerintahan in exile yang akan kembali menjadi Presiden RI ? Sudah ada yang menyuarakan bahwa SMI-lah yang paling cocok untuk menjadi Presiden RI di tahun 2014.

Di satu pihak demikian gagah beraninya sikap yang ditunjukkan oleh SMI dalam beberapa pidatonya, tetapi beliau menangis berkali-kali dengan wajah yang sangat-sangat sedih ketika berpidato dalam acara serah terima jabatan kepada Menteri Keuangan yang baru. Ada apa ? Sedihkah ? Menurut SMI sendiri tidak, dia menangis karena merasa “plong”, merasa lega. Bukankah orang menangis karena sedih atau karena terharu ? Kalau lega, apalagi “plong” biasanya bersorak sorai.

Apa pula yang menyebabkan Presiden SBY menghapus pengangkatan Anggito Abimanyu sebagai Wakil Menteri Keuangan tanpa yang bersangkutan diberitahu sebelumnya. Anggito mengetahuinya dari media massa seperti kita semua. Maka demi harga diri profesional, dia mengundurkan diri, membuang semua karir cemerlang yang dijalaninya. Demikian kejam, manipulatif, raja tega, main diktator, ataukah ada kekuatan besar, ada big stream that President SBY can not resist?

*METAFORSA BERKELEY MAFIA MENJADI ORGANISASI TANPA BENTUK (OTB)*

Fenomena adanya sekelompok ekonom yang dikenal dengan sebutan Berkeley Mafia sudah kita ketahui. Aliran pikiran yang dihayati oleh kelompok ini juga sudah kita kenali. Komitmennya membela rakyat Indonesia ataukah membela kepentingan-kepentingan yang diwakili oleh 3 lembaga keuangan internasional (Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan IMF) juga sudah diketahui oleh masyarakat luas.**

Pembentukan kelompok yang terkenal dengan nama Berkeley Mafia sudah dimulai sejak lama. Namanya menjadi terkenal dalam Konferensi Jenewa di bulan November 1967 yang akan diuraikan lebih lanjut pada bagian akhir tulisan ini. Awalnya kelompok ini adalah para ekonom dari FE UI yang disekolahkan di Universitas Berkeley untuk meraih gelar Ph.D. Tetapi lambat laun menjadi sebuah Organisasi Tanpa Bentuk (OTB) yang sangat kompak dan kokoh ideologinya. Ideologinya mentabukan campur tangan pemerintah dalam kehidupan ekonomi. Afiliasinya dengan kekuatan asing yang diwakili oleh Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan IMF, sehingga sangat sering memenangkan kehendak mereka yang merugikan bangsanya sendiri. Lambat laun para anggotanya meluas dari siapa saja yang sepaham. Banyak ekonom yang tidak pernah belajar di Universitas Berkeley, bahkan tidak pernah belajar di UI menjadi anggota. Mereka membentuk keturunan-keturunannya.

Anggotanya ditambah dengan para sarjana ilmu politik dari Ohio State University dengan Prof. Bill Liddle sebagai tokohnya, karena dia merasa dirinya “Indonesianist” dan diterima oleh murid-muridnya sebagai akhli tentang Indonesia. Paham dan ideologi yang dihayatinya sama.

Kemudian diperkuat dengan orang-orang yang merasa dirinya paling pandai di Indonesia, sedangkan rakyatnya masih bodoh. Sikapnya seperti para pemimpin dan kader Partai Sosialis Indonesia (PSI) dahulu, yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir. Kecenderungannya memandang rendah dan sinis terhadap bangsanya sendiri, dengan sikap yang selalu tidak mau menjawab kritikan terhadap dirinya, melainkan disikapi dengan senyum yang khas, bagaikan dewa yang sedang tersenyum sinis. Sikap ini terkenal dengan sikap “senyum dewata”. Dengan senyum dewata banyak masalah sulit yang sedang menggantung memang menjadi lenyap.

Dengan demikian sebutan Berkeley Mafia sebaiknya diganti dengan Organisasi Tanpa Bentuk (OTB).

Ilustratif tentang adanya OTB ini adalah pidato Dorodjatun Kuntjorojakti yang pertama kali dalam forum CGI sebagai Menko Perekonomian dalam kabinet Megawati. Kepada sidang CGI diberikan gambaran tentang perekonomian Indonesia. Setelah itu dikatakan olehnya bahwa dia mengetahui kondisi perekonomian Indonesia dengan cepat karena dia selalu asistennya Prof. Ali Wardhana dan dekat dengan Prof. Widjojo Nitisastro. Selanjutnya dikatakan bahwa “dirinya bukan anggota partai politik. Tetapi kalau toh harus menyebut organisasinya, sebut saja Partai UI Depok”. Setengah bercanda, setengah bangga, secara tersirat Dorodjatun mengakui bahwa OTB memang ada, pandai, profesional dan berkuasa.

*KAITAN Sri Mulyani Idrawati (SMI), PERAN KELOMPOK “BERKELEY MAFIA” DAN PENGANGKATANNYA SEBAGAI MANAGING DIRECTOR DI BANK DUNIA.*

Jauh sebelum SMI menjadi “orang”, Berkeley Mafia sudah lahir dan sangat instrumental buat kekuatan asing. SMI adalah salah satu kader yang berkembang menjadi “Don”.

Marilah kita telusuri sejarahnya. Pencuatan Berkeley Mafia yang pertama kali dan fenomenal terjadi di Jenewa di bulan November 1967, ketika mereka mendukung atau lebih tepat “mengendalikan” pimpinan delegasi RI, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Adam Malik. Tentang hal ini akan saya kemukakan pada bagian akhir tulisan ini dengan mengutip John Pilger, Jeffrey Winters dan Bradley Simpson yang akan diuraikan pada bagian akhir tulisan ini. Kita fokus terlebih dahulu pada jejak dan track record SMI.

*JEJAK SMI DAN TRACK RECORD-NYA SEBAGAI KADER OTB YANG SANGAT GIGIH DAN MILITAN*

SMI adalah orang yang sejak awal sudah disiapkan sebagai kader yang militan dari OTB. Seper! ti yang lain-lainnya, karir dimulai dari FE-UI. Karirnya yang menonjol tidak sebagai dosen, tetapi sebagai Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat UI (LPEM UI). Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa FE UI dan Departemen Keuangan adalah pusat pengkaderan OTB.**

Ketika sudah terlihat jelas bahwa PDI-P akan menang dalam pemilu tahun 1999, dan Ketua Umumnya Megawati diperkirakan pasti akan menjadi Presiden, Kongres-nya di Bali menarik perhatian dari seluruh dunia. Saya terkejut melihat beberapa ekonom terkenal dari OTB hadir dalam pembukaan Kongres PDI-P di Bali tahun 1998 yang diselenggarakan di stadion. Mereka mendapat tempat khusus di stadion berlangsungnya pidato pembukaan oleh Megawati, yaitu duduk di kursi di bawah panggung. Tidak berdiri di depan panggung bersama-sama dengan massa yang mendengarkan pidato Ketua Umum PDI-P. Kalau
tidak salah, SMI ada di antaranya.

Buat saya sangat mengherankan karena Berkeley Mafia adalah arsitek pembangunan ekonomi di era Soeharto yang dengan sendirinya bersikap berseberangan dan sangat melecehkan serta memandang rendah PDI-P. Mengapa mereka sekarang hadir dalam Kongres PDI-P? Ternyata mereka dibawa oleh orang yang ketika itu sangat dekat dengan Megawati. Mereka diperkenalkan kepada Megawati sebagai calon-calon menteri dalam Kabinet Mega nantinya.

Dari sini sangatlah jelas bahwa buat OTB, yang penting memegang kekuasaan ekonomi tanpa peduli siapa Presidennya dan tanpa peduli apa ideologi Presidennya. Mereka mempunyai organisasi sendiri yang saya sebut OTB tadi dengan kekuatan dan pengaruh yang sangat besar. Sepanjang 32 tahun rezim Soeharto, mereka selalu memegang tampuk kekuasaan ekonomi.

Ketika pak Harto mengundurkan diri dan digantikan oleh Habibie, walaupun sudah tidak 100% lagi, kekuasaan ekonomi ada di tangan para menteri OTB. Sejak pak Harto berkuasa sampai dengan Megawati, dua Don dari OTB, Widjojo Nitisastro dan Ali Wardhana selalu secara resmi penasihat Presiden atas dasar Keputusan Presiden.

Habibie digantikan oleh Gus Dur sebagai Presiden. Dalam kabinet Gus Dur tidak ada satupun menteri dari OTB. Menko EKUIN dipegang oleh Kwik Kian Gie (KKG), Menteri Keuangannya Bambang Sudibyo, Menteri Perdagangan dan Industri Jusuf Kalla. Tiga orang ini jelas tidak ada sangkut pautnya dengan OTB dan sama sekali tidak dapat dipengaruhi oleh OTB.

Dalam waktu singkat Gus Dur ditekan oleh kekuatan internasional dan kekuatan para pengusaha besar di dalam negeri untuk memecat KKG. Karena sudah lama bersahabat, Gus Dur menceritakannya terus terang kepada KKG, sambil mengatakan bahwa beliau telah mencapai kompromi dibentuk Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dengan Emil Salim sebagai Ketua dan SMI sebagai sekretarisnya. Di dalamnya ada beberapa anggota yang hanya berfungsi sebagai embel-embel. Mereka tidak pernah aktif kecuali SMI dan Emil Salim. DEN berhak menghadiri setiap rapat koordinasi oleh Menko EKUIN.

Sebelum dan setelah KKG menjabat Menko EKUIN DEN tidak pernah ada. Jadi DEN memang khusus diciptakan untuk menjaga, mengawasi dan memata-matai KKG supaya jangan neko-neko terhadap OTB dan kepentingan World Bank, Bank Pembangunan Asia dan IMF.
Dalam rapat koordinasi yang pertama KKG mengatakan kepada para menteri yang ada dalam koordinasinya bahwa kita sedang berhadapan dengan IMF yang mengawasi dengan ketat pelaksanaan Letter of Intent (LoI).

Banyak dari butir-butir dalam LoI yang merugikan bangsa Indonesia, antara lain, bea masuk untuk impor beras dan gula harus nol persen, sedangkan ketika itu produksi dalam negeri melimpah. Maka KKG mengatakan supaya para menteri bersikap membela kepentingan bangsa Indonesia, kalau perlu menelikung, menghambat atau menyiasati LoI yang merugikan bangsa kita. Kalau mereka menghadapi persoalan KKG sebagai Menko EKUIN akan bertanggung jawab.

Beberapa hari kemudian Emil Salim mendatangi KKG menegur dengan keras bahwa KKG tidak boleh bersikap seper! ti itu. KKG harus taat melaksanakan semua butir yang ada di dalam LoI, karena KKG sendirilah sebagai Menko EKUIN yang menandatangani LoI.
Beberapa hari lagi setelah itu, Bambang Sudibyo (Menkeu), KKG dan Emil Salim dipanggil oleh Gus Dur. Gus Dur mempersilakan Emil Salim mengkuliahi KKG dan Bambang Sudibyo yang isinya tiada lain adalah butir-butir dari LoI.

Mungkin dirasakan tidak mempan, sidang kabinet diselenggarakan secara khusus yang agendanya tunggal, yaitu membahas LoI. Kepada setiap menteri diberikan selembar formulir yang isinya butir-butir LoI yang harus dilaksanakan oleh masing-masing menteri yang bersangkutan, dan kemudian harus ditandatangani. Menteri-menteri menggerutu diperlakukan seperti anak SD.

Dalam sidang kabinet itu, Mensesneg Bondan Gunawan membacakan uraiannya tentang butir-butir LoI yang mutlak harus dilaksanakan oleh setiap menteri, lengkap dengan slides. SMI hadir dalam sidang kabinet itu. Seusai membacakannya, Bondan sambil berkeringat menggerutu kepada KKG sambil mengatakan “diamput” bahwa dirinya tidak mengerti ekonomi kok disuruh memaparkan hal-hal seperti itu. Ketika KKG menanyakannya siapa yang membuatnya, dijawab singkat : SMI.

Sebagai Menko EKUIN KKG ex officio menjabat Ketua KKSK yang memimpin dan memutuskan tentang rekapitalisasi bank-bank seperti yang tercantum dalam LoI. Dalam rapat tentang rekap BNI sebesar Rp. 60 trilyun, LoI mengatakan bahwa rekap dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 30 trilyun, seluruh Direksi diganti dan dipantau apakah bekerja dengan baik menurut ukuran IMF. Kalau ya, maka Rekap. kedua sebesar Rp 30 trilyun dilakukan.

Darmin Nasution yang ketika itu Direktur di Kementerian Keuangan hadir mewakili Depkeu. Dia mengusulkan supaya Rekap. dilakukan sekaligus saja sebesar Rp. 60 trilyun, agar pemerintah tidak perlu dua kali minta izin/melaporkan kepada DPR. SMI yang hadir protes, mengatakan bahwa dalam LoI tercantum Rekap. dalam ! dua tahap. KKG merasa usulan Darmin Nasution masuk akal. Maka diputuskan olehnya bahwa Rekap. dilakukan sekaligus. Terlihat SMI sibuk dengan HP-nya.

Seusai rapat, begitu KKG tiba di ruang kerjanya dari ruang rapat, telpon berdering dari John Dordsworth, Kepala Perwakilan IMF di Jakarta yang marah-marah karena KKG memutuskan tentang Rekap. BNI yang bertentangan dengan ketentuan LoI. Begitu telpon diletakkan telpon berdering lagi dari Bambang Sudibyo yang menceriterakan bahwa dirinya baru dimarah-marahi oleh Mark Baird, Kepala Perwaklian Bank Dunia di Jakarta tentang hal yang sama.

Sangat jelas tugas SMI ternyata melaporkan segala sesuatu yang dilakukan oleh Pemerintah dan dianggap menyimpang dari yang dikehendaki oleh IMF, walaupun yang dikehendaki oleh IMF merugikan bangsa Indonesia. Peristwa selanjutnya adalah ketika KKSK harus merekap Bank Danamon. Bank Danamon diwakili oleh Dirutnya, seorang Amerika bernama Milan Schuster dan Direkturnya puteranya Ali Wardhana, Mahendra Wardhana.

Mereka mengemukakan bahwa Bank Danamon menderita kerugian setiap bulannya dan CAR-nya juga di bawah 8%. KKG bertitik tolak dari jumlah kerugian setiap bulannya. Untuk menutup kerugian ini, surat utang pemerintah yang bernama Obligasi Rekapitalisasi Perbankan (OR) yang harus diinjeksikan haruslah Rp. X yang harus memberikan pendapatan bunga sebesar kerugian Bank Danamon. Maka keluarlah angka Rp. 18 trilyun. Dengan pendapatan bunga sebesar 1% sebulan dari OR yang Rp. 18 trilyun, kerugian Bank Danamon akan tertutup, atau Bank Danamon tidak akan bleeding lagi.

SMI langsung protes mengatakan bahwa menginjeksi OR sebesar Rp. 18 trilyun berarti menjadikan CAR-nya sebesar 36%, sedangkan LoI memerintahkan merekap bank-bank sampai CAR-nya menjadi 8% saja. KKG tidak peduli, karena yang hendak dicapai adalah supaya Bank berhenti merugi. Kalau rekap dilakukan dengan jumlah yang hanya cukup untuk menjadikan CAR 8% saja, pendapatan bunganya akan jauh lebih kecil daripada kerugiannya, sehingga rekapitalisasi tidak akan menghentikan kerugian-nya (masih tetap bleeding).

Kebijakan KKG yang menyimpang dari LoI, tetapi jelas-jelas lebih logis ini ternyata dilaporkan kepada IMF oleh SMI. Saya mengetahui tentang hal ini, karena ketika melakukan kunjungan kehormatan pada Menteri Keuangan Larry Summers di kantornya di Washington, DC, saya diterima oleh Larry Summers sendiri sebagai Menteri Keuangan, didampingi oleh Timothy Geithner selalu Deputy-nya plus beberapa pejabat tinggi lainnya yang memarahi KKG bahwa KKG selalu menelikung LoI-nya IMF. Ketika saya tanyakan tentang apa konkretnya sebagai contoh, dia menceriterakan persis seperti yang dikatakan oleh SMI dalam rapat KKSK.

Selaku Menko EKUIN KKG harus memimpin delegasi RI ke Paris Club untuk berunding tentang penjadwalan kembali pembayaran hutang yang sudah jatuh tempo, karena Pemerintah tidak mampu membayarnya. KKG diundang ke Departemen Keuangan guna menerima penjelasan-penjelasan tentang jalannya perundingan, dan juga diberikan arahan-arahan oleh 3 perusahaan konsultan asing yang terkenal dengan nama “Troika”. Saya lupa nama dari masing-masing perusahaan konsultan tersebut. Dikatakan juga bahwa KKG beserta delegasinya (Dono Iskandar dari BI dan Jusuf Anwar dari Depkeu) harus siap bahwa lamanya perundingan 24 jam non stop tanpa dapat tidur, yaitu dari jam 10.00 pagi sampai jam 10.00 pagi keesokan harinya.

KKG mengatakan bahwa dia tidak mau mengikuti skenario yang seperti itu. KKG minta kepada para petinggi Depkeu yang hadir agar mempersiapkan gambaran menyeluruh tentang posisi hutang luar negeri RI. KKG akan mengatakan bahwa jumlah hutang yang demikian besarnya adalah kesalahan negara-negara pemberi hutang juga, yang sejak tahun 1967 menggerojok hutang kepada Indonesia melalui IGGI/CGI. Setelah mengucapkan pidato singkat ini KKG akan tidur, dan mempersilakan mereka berunding sesukanya.
Apa yang mereka putuskan akan dipenuhi oleh KKG kalau dianggap reasoanble dan fair, tetapi kalau dianggap tidak fair akan ditolak dan KKG akan segera terbang kembali ke Indonesia sambil mengatakan akan berani menghadapi resiko apapun.

Beberapa hari kemudian Marsilam Simanjuntak (Mensesneg) menelpon KKG memberitahukan bahwa Presiden Gus Dur telah menerbitkan Keputusan Presiden yang membentuk Tim Asistensi pada Menko EKUIN yang harus mengawal (baca mengawasi dan mengendalikan) Menko EKUIN selama perundingan Paris Club. Ketuanya Widjojo Nitisastro dan Sekretarisnya SMI. Memang selama perundingan Widjojo N. dan SMI mengapit KKG dan Bambang Sudibyo selama 24 jam, supaya mereka menjaga bahwa KKG benar-benar menanggapi pasal demi pasal dari para anggota Paris Club.

Ketika Megawati menjabat Presiden, diberitakan di Kompas bahwa SMI akan menjabat sebagai anggota Board of Directors IMF di Washington mewakili Indonesia. KKG menanyakan hal itu kepada Mega. Beliau terkejut sambil mengatakan : “kok enak saja, kan harus dengan persetujuan saya?”, sambil mengatakan juga bahwa beliau tidak pernah mengetahuinya dan tidak pernah menandatangani Keppres untuk itu. Beberapa hari kemudian diberitakan lagi di Kompas bahwa SMI sudah akan efektif menjabat per tanggal tertentu. KKG menanyakan hal itu lagi kepada Megawati, dan dijawab bahwa Keppresnya memang sudah ditandatangani dengan alasan “…daripada, daripada ….”

Konon kabarnya, sebelum susunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I terbentuk, SBY didatangi oleh Dubes AS Ralph Boyce dan Kepala Perwakilan Bank Dunia di Jakarta Andrew Steer. Mereka mengatakan bahwa kendali ekonomi hendaknya diberikan kepada SMI, Boediono dan Mari Pangestu. Boediono menolak yang bisa dipahami. Seusai sidang kabinet Megawati terakhir Boediono berpamitan dengan rekan-rekan menterinya. Dia mengatakan bahwa salah satu dari kita bisa saja diminta lagi oleh SBY untuk duduk dalam kabinetnya. Tetapi dia (Boediono) tidak akan mau duduk dalam pemerintahan.

Dia sudah fed up dan akan kembali ke kampus saja. Saya termasuk yang diberitahu tentang hal ini. Maka saya tidak heran mendengar bahwa Boediono menolak tawaran SBY untuk duduk dalam KIB-nya. Namun ketika SBY tidak tahan tekanan publik, beliau mengumumkan akan melakukan reshuffle kabinet. Saya mendengar bahwa Boediono sedang “digarap” habis-habisan untuk mau menjadi Menko Perekonomian, dan terjadilah itu. Ini saya gambarkan betapa mutlak pengaruh kekuatan internasional dalam mengendalikan kebijakan ekonomi Indonesia.

Lebih hebat lagi, Jakarta Post tanggal 25 Mei 2009 memberitakan bahwa ketika Boediono ditanya, faktor apa yang mendorongnya mau menerima pencalonan dirinya sebagai Wakil Presiden dijawab olehnya : “because of a big stream that I can not resist”, yang berarti karena arus (kekuatan) besar yang tidak dapat ditahannya. Saya merasa perlu menceriterakan ini karena hubungannya antara SMI dan Boediono yang sama-sama anggota senior OTB dan sama-sama disodorkan kepada SBY agar mereka dan Mari Pangestu memegang kekuasaan ekonomi di Indonesia.

Kenyataan-kenyataan ini jelas relevan dalam menjelaskan mengapa pengangkatan SMI sebagai managing director WB yang sangat tidak wajar dan menghina bangsa Indonesia itu berjalan demikian mulusnya. Di tengah-tengah menjalankan tugas sebagai Menkeu yang dalam proses pemeriksaan oleh KPK sebagai tindak lanjut dari hasil kerja Pansus DPR tentang Bank Century, SMI mengumumkan pengunduran dirinya untuk menjabat sebagai managing director di WB mulai tanggal 1 Juni 2010, seperti yang kita ketahui bersama.

Saya mempunyai pengalaman yang menyangkut SMI dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Ceriteranya sebagai berikut: hibah dari Uni Eropa kepada Indonesia menurut investigasi WB dikorup. Karena pelaksananya Bappenas, maka saya “diperiksa” oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Yang dipermasalahkan bukan KKG mengkorup, tetapi mengapa KKG membayar kembali hibah yang dituntut oleh WB sebesar USD 500 juta sedangkan yang dikorup hanyalah sekitar USD 30.000. Mengembalikan hibah seluruhnya sebesar USD 500 juta dianggap merugikan keuangan negara.

Tetapi ketika salah paham, bahwa justru KKG yang berkelahi tidak mau membayar dan SMI yang sebagai Menteri Keuangan yang membayarnya, SMI-nya tidak diapa-apakan. KKG juga tidak diapa-apakan, tetapi sempat diperiksa. Berkaitan dengan ini ada hal sejenis yang terpublikasikan secara luas. Indonesia menerima hutang dari WB sebesar USD 4,7 juta untuk membangun proyek infra struktur. Menurut WB lagi sebagian dikorup, dan karena itu minta supaya seluruh hutang yang USD 4,7 juta dikembalikan.

Tidak jelas dikembalikan atau tidak. Rasanya dikembalikan dan tidak ada konsekwensinya, walaupun dianggap merugikan dan mengacaukan perencanaan keuangan negara. Saya kemukakan ini karena ada kecenderungan segala sesuatunya akan kebal hukum apabila WB ada di belakangnya. Jelas ini merupakan faktor yang bisa menjelaskan mengapa pengangkatan SMI oleh WB langsung saja mematikan urusannya dengan KPK tentang Century yang sebelumnya demikian gegap gempitanya.

*SMI, BERKELY MAFIA, KEKUATAN ASING DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA*

Kekuatan asing yang boleh dikatakan menentukan semua kebijakan ekonomi dan keuangan Indonesia diwakili oleh tiga lembaga keuangan internasional, yaitu Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan IMF.**

Ketika KKG sebagai Menko EKUIN pertama kali harus mengucapkan pidato di depan CGI dalam pembukaan rapat tahunannya, kepada KKG disodorkan naskah pidato oleh staf yang jelas anggota OTB. Isinya sama sekali tidak disetujui oleh KKG, dan dia minta kepada staf yang bersangkutan supaya diubah dengan arahan dari KKG. Dia menolak sambil mengatakan bahwa sudah menjadi tradisi sejak dahulu kala bahwa pidato pembukaan IGGI/CGI oleh Ketua Delegasi RI haruslah dibuat oleh WB melalui staf Menko EKUIN.

Akhirnya saya membuatnya sendiri yang isinya sesuai dengan hati nurani dan keyakinan saya, yang ternyata isinya mengejutkan pimpinan sidang, Wakil Presiden WB Dr. Kasum.
Pidato yang saya ucapkan mengandung tiga inti.

Yang pertama, kalau Indonesia tidak mampu membayar cicilan pokok utang beserta bunga yang jatuh tempo, negara-negara IGGI/CGI ikut bersalah, karena barang siapa memberi utang harus mengevaluasi apakah yang diberi utang akan mampu membayar cicilan utang pokoknya beserta bunganya tepat waktu. Kalau ternyata tidak bisa, negara-negara pemberi utang harus ikut bertanggung jawab dalam bentuk hair cut. Bukan hanya penundaan pembayaran cicilan utang pokoknya saja, yang sifatnya menggeser beban di kemudian hari, sedangkan bunganya membengkak.

Kedua, KKG protes penggunaan istilah “negara donor”, dan minta supaya istilah yang sudah dibakukan oleh WB bersama-sama dengan para ekonom OTB itu diganti dengan istilah “negara kreditur” atau “negara pemberi utang”. Ketiga, KKG juga protes digunakannya istilah “aid” atau bantuan, dan minta diganti dengan “loan” atau kredit. Kesemuanya tidak dihiraukan.

Belakangan saya mendengar dari Dr. Satish Mishra yang khusus diperbantukan pada Indonesia oleh PBB selama krisis. Dia memberitahukan kepada saya bahwa walaupun segala sesuatu yang saya katakan masuk akal, para ekonom OTB sendiri bersama-sama dengan WB, Bamk Pembangunan Asia dan IMF menyikapinya dengan “let him talk”. Biarlah dia bicara, tidak akan ada dampaknya sama sekali.

*SEJARAH PENGUASAAN EKONOMI INDONESIA OLEH KEKUATAN ASING DAN KELOMPOK BERKELEY MAFIA*

Mari sekarang kita telaah bagaimana beberapa akhli dan pengamat asing melihat peran kekuatan asing dan kelompok Berkeley Mafia dalam perekonomian Indonesia sejak tahun 1967.

Saya kutip apa yang ditulis oleh John Pilger dalam bukunya yang berjudul “The New Rulers of the World.” Saya terjemahkan seakurat mungkin ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut :

“Dalam bulan November 1967, menyusul tertangkapnya ‘hadiah terbesar’, hasil tangkapannya dibagi. The Time-Life Corporation mensponsori konferensi istimewa di Jenewa yang dalam waktu tiga hari merancang pengambil alihan Indonesia. Para pesertanya meliputi para kapitalis yang paling berkuasa di dunia, orang-orang seperti David Rockefeller.

Semua raksasa korporasi Barat diwakili : perusahaan-perusahaan minyak dan bank, General Motors, Imperial Chemical Industries, British Leyland, British American Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, The International Paper Corporation, US Steel. Di seberang meja adalah orang-orangnya Soeharto yang oleh Rockefeller disebut “ekonoom-ekonoom Indonesia yang top”.

“Di Jenewa, Tim Sultan terkenal dengan sebutan ‘the Berkeley Mafia’, karena beberapa di antaranya pernah menikmati beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat untuk belajar di Universitas California di Berkeley. Mereka datang sebagai peminta-minta yang menyuarakan hal-hal yang diinginkan oleh para majikan yang hadir. Menyodorkan butir-butir yang dijual dari negara dan bangsanya, Sultan menawarkan : …… buruh murah yang melimpah ….. cadangan besar dari sumber daya alam ….. pasar yang besar.”

Di halaman 39 ditulis : “Pada hari kedua, ekonomi Indonesia telah dibagi, sektor demi sektor. ‘Ini dilakukan dengan cara yang spektakuler’ kata Jeffrey Winters, guru besar pada Northwestern University, Chicago, yang dengan mahasiwanya yang sedang bekerja untuk gelar doktornya, Brad Simpson telah mempelajari dokumen-dokumen konferensi. ‘Mereka membaginya ke dalam lima seksi : pertambangan di satu kamar, jasa-jasa di kamar lain, industri ringan di kamar lain, perbankan dan keuangan di kamar lain lagi; yang dilakukan oleh Chase Manhattan duduk dengan sebuah delegasi yang mendiktekan kebijakan-kebijakan yang dapat diterima oleh mereka dan para
investor lainnya.

Kita saksikan para pemimpin korporasi besar ini berkeliling dari satu meja ke meja yang lain, mengatakan : ini yang kami inginkan : ini, ini dan ini, dan mereka pada dasarnya merancang infra struktur hukum untuk berinvestasi di Indonesia. Saya tidak pernah mendengar situasi seperti itu sebelumnya, di mana modal global duduk dengan para wakil dari negara yang diasumsikan sebagai negara berdaulat dan merancang
persyaratan buat masuknya investasi mereka ke dalam negaranya sendiri.

Freeport mendapatkan bukit (mountain) dengan tembaga di Papua Barat (Henry Kissinger duduk dalam board). Sebuah konsorsium Eropa mendapat nikel Papua Barat. Sang raksasa Alcoa mendapat bagian terbesar dari bauksit Indonesia. Sekelompok perusahaan-perusahaan Amerika, Jepang dan Perancis mendapat hutan-hutan tropis di Sumatra, Papua Barat dan Kalimantan.

Sebuah undang-undang tentang penanaman modal asing yang dengan buru-buru disodorkan kepada Soeharto membuat perampokan ini bebas pajak untuk lima tahun lamanya. Nyata dan secara rahasia, kendali dari ekonomi Indonesia pergi ke Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI), yang anggota-anggota intinya adalah Amerika Serikat, Canada, Eropa, Australia dan, yang terpenting, Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.”

Demikian gambaran yang diberikan oleh Brad Simpson, Jeffrey Winters dan John Pilger tentang suasana, kesepakatan-kesepakatan dan jalannya sebuah konferensi yang merupakan titik awal sangat penting buat nasib ekonomi bangsa Indonesia selanjutnya.

Kalau baru sebelum krisis global berlangsung kita mengenal istilah “korporatokrasi”, paham dan ideologi ini sudah ditancapkan di Indonesia sejak tahun 1967. Delegasi Indonesia adalah Pemerintah. Tetapi counter part-nya captain of industries atau para korporatokrat.

*PARA PERUSAK EKONOMI NEGARA-NEGARA MANGSA*

Benarkah sinyalemen John Pilger, Joseph Stiglitz dan masih banyak ekonom AS kenamaan lainnya bahwa hutanglah yang dijadikan instrumen untuk mencengkeram Indonesia ?**

Dalam rangka ini, saya kutip buku yang menggemparkan. Buku ini ditulis oleh John Perkins dengan judul : “The Confessions of an Economic Hit man”, atau “Pengakuan oleh seorang Perusak Ekonomi”. Buku ini tercantum dalam New York Times bestseller list selama 7 minggu.

Saya kutip sambil menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.

Halaman 12 : “Saya hanya mengetahui bahwa penugasan pertama saya di Indonesia, dan saya salah seorang dari sebuah tim yang terdiri dari 11 orang yang dikirim untuk menciptakan cetak biru rencana pembangunan pembangkit listrik buat pulau Jawa.”

Halaman 13 : “Saya tahu bahwa saya harus menghasilkan model ekonometrik untuk Indonesia dan Jawa”. “Saya mengetahui bahwa statistik dapat dimanipulasi untuk menghasilkan banyak kesimpulan, termasuk apa yang dikehendaki oleh analis atas dasar statistik yang dibuatnya.”

Halaman 15 : “Pertama-tama saya harus memberikan pembenaran (justification) untuk memberikan hutang yang sangat besar jumlahnya yang akan disalurkan kembali ke MAIN (perusahaan konsultan di mana John Perkins bekerja) dan perusahan-perusahaan Amerika lainnya (seperti Bechtel, Halliburton, Stone & Webster, dan Brown & Root) melalui penjualan proyek-proyek raksasa dalam bidang rekayasa dan konstruksi.

Kedua, saya harus membangkrutkan negara yang menerima pinjaman tersebut (tentunya setelah MAIN dan kontraktor Amerika lainnya telah dibayar), agar negara target itu untuk selamanya tercengkeram oleh kreditornya, sehingga negara penghutang (baca : Indonesia) menjadi target yang empuk kalau kami membutuhkan favours, termasuk basis-basis militer, suara di PBB, atau akses pada minyak dan sumber daya alam lainnya.”

Halaman 15-16 : “Aspek yang harus disembunyikan dari semua proy! ek tersebut ialah membuat laba sangat besar buat para kontraktor, dan membuat bahagia beberapa gelintir keluarga dari negara-negara penerima hutang yang sudah kaya dan berpengaruh di negaranya masing-masing. Dengan demikian ketergantungan keuangan negara penerima hutang menjadi permanen sebagai instrumen untuk memperoleh kesetiaan dari pemerintah-pemerintah penerima hutang. Maka semakin besar jumlah hutang semakin baik.

Kenyataan bahwa beban hutang yang sangat besar menyengsarakan bagian termiskin dari bangsanya dalam bidang kesehatan, pendidikan dan jasa-jasa sosial lainnya selama berpuluh-puluh tahun tidak perlu masuk dalam pertimbangan.”

Halaman 15 : “Faktor yang paling menentukan adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Proyek yang memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDB harus dimenangkan. Walaupun hanya satu proyek yang harus dimenangkan, saya harus menunjukkan bahwa membangun proyek yang bersangkutan akan membawa manfaat yang unggul pada pertumbuhan PDB.”

Halaman 16 : “Claudia dan saya mendiskusikan karakteristik dari PDB yang menyesatkan. Misalnya pertumbuhan PDB bisa terjadi walaupun hanya menguntungkan satu orang saja, yaitu yang memiliki perusahaan jasa publik, dengan membebani hutang yang sangat berat buat rakyatnya. Yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin. Statistik akan mencatatnya sebagai kemajuan ekonomi.”

Halaman 19 : “Sangat menguntungkan buat para penyusun strategi karena di tahun-tahun enam puluhan terjadi revolusi lainnya, yaitu pemberdayaan perusahaan-perusahaan internasional dan organisasi-organisasi multinasional seperti Bank Dunia dan IMF.”

*PENUTUP*

Fokus tulisan ini adalah peran SMI dalam perpspektif sejarah dan kaitannya dengan hubungan yang sangat erat dan subordinatif pada kekuatan-kekuatan asing, mungkin kekuatan corporatocracy yang diwakili oleh tiga lembaga keuangan internasional, yaitu Bank D! unia, Bank Pembangunan Asia dan IMF.

Sejak Konferensi Jenewa bulan November 1967 yang digambarkan oleh John Pilger, dalam tahun itu juga lahir UU no. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, yang disusul dengan UU No. 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri, dan serangkaian perundang-undangan dan peraturan beserta kebijakan-kebijakan yang sangat jelas menjurus pada liberalsasi.

Dalam berbagai perundang-undangan dan peraturan tersebut, kedudukan asing semakin lama semakin bebas, sehingga akhirnya praktis sama dengan kedudukan warga negara Indonesia. Kalau kita perhatikan bidang-bidang yang diminati dalam melakukan investasi besar di Indonesia, perhatian mereka tertuju pada pertumbuhan PDB Indonesia yang produknya untuk mereka, sedangkan bangsa Indonesia hanya memperoleh pajak dan royalti yang sangat minimal.

Bidang-bidang ini adalah pertambangan dan infra struktur seperti listrik dan jalan tol yang dari tarif tinggi yang dikenakan pada rakyat Indonesia mendatangkan laba baginya.

Bidang lain adalah memberikan kredit yang sebesar-besarnya dengan tiga sasaran : pertama, memperoleh pendapatan bunga, kedua, proyek yang dikaitkan dengan hutang yang diberikan di mark up, dan dengan hutang kebijakan Indonesia dikendalikan melalui anak bangsa sendiri, terutama yang termasuk kelompok OTB untuk ekonomi dan kelompok The Ohio Boys untuk bidang politik.

Keseluruhan ini sendiri merupakan cerita yang menarik dan bermanfaat sebagai bahan renungan introspeksi betapa kita sejak tahun 1967 sudah dijajah kembali dengan cara dan teknologi yang lebih dahsyat.

Para penjajah Belanda dahulu menanam berbagai pohon yang buahnya bernilai tinggi. Kekejaman mereka terletak pada eksploitasi manusia Indonesia bagaikan budak. Kebun-kebunnya sampai sekarang menjadi PTP yang masih menguntungkan.

Sejak tahun 1967, pengerukan dan penyedotan kekayaan alam Indonesia oleh kekuatan asing, terutama mineral yang sangat mahal harganya ! dan sangat vital itu dilakukan secara besar-besaran dengan modal besar dan teknologi tinggi. Para pembantunya adalah bangsa sendiri yang berhasil dijadikan kroni-kroninya. Apakah pengangkatan SMI menjadi managing director WB merupakan bagian dari skenario ini saya tidak tahu.

o o 0 o o


*Catatan dari yg copy:*

Kwik Kian Gie, Menko Ekonomi Kabinet Persatuan Nasional 1999-2000 dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas Kabinet Gotong-Royong 2001-2004

Keseluruhan ini sendiri merupakan ceritera yang menarik dan bermanfaat sebagai bahan renungan introspeksi betapa kita sejak tahun 1967 sudah dijajah kembali dengan cara dan teknologi yang lebih dahsyat.

Sejak tahun 1967, pengerukan dan penyedotan kekayaan alam Indonesia oleh kekuatan asing, terutama mineral yang sangat mahal harganya dan sangat vital itu dilakukan secara besar-besaran dengan modal besar dan teknologi tinggi. Para pembantunya adalah bangsa sendiri yang berhasil dijadikan kroni-kroninya.

Mafia Berkeley adalah julukan yang diberikan kepada sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan, yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia di masa awal pemerintahan Presiden Suharto. Sebagian besar dari menteri-menteri adalah lulusan doktor atau master dari University of California at Berkeley di tahun 1960-an atas bantuan Ford Foundation.

Para menteri tersebut sekembalinya dari Amerika Serikat mengajar di Universitas Indonesia. Pemimpin tidak resmi dari kelompok ini ialah Widjojo Nitisastro. Para anggotanya antara lain Emil Salim, Ali Wardhana, dan J.B. Soemarlin. Dorodjatun Koentjoro-Jakti yang lulus belakangan dari Berkeley kadang-kadang juga dimasukkan sebagai anggota kelompok ini.

Menjelang akhir pemerintahan Suharto di tahun 1990-an, pengaruh mereka disaingi oleh para insinyur dan cendekiawan Islam (ICMI) yang dekat dengan B.J. Habibie, menteri riset dan teknologi dan kemudian wakil presiden. Inilah penyebab utama Suharto dipaksa lengser lalu mengangkat B.J. Habibie sebagai penggantinya.


***

Kamis, Maret 08, 2012

[SeriTwit] Pak @soesilobambang & @boediono, tolong dengarkan suara kami/rakyatRI !! #JujurAtauMundur

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 08 Maret 2012 16:05]
[Opini ini direvisi pada: ]

Berikut ini cuitan/curahan seorang WNI kepada akun 'official' PakSus & Boediono yg kebetulan menjabat sebagai RI-1 & RI-2; mengenai rencana kenaikan hargaBBM.

Semoga upaya lewat tulisan ini ada manfaatnya bagi masyarakat/rakyatRI.
Tugas kita hanya berusaha. Soal hasil, biarlah urusan Allah SWT.. Aamiinn..

Wassalam,

Irwan.K

=====================

Pak @soesilobambang & @boediono, sampaikan yg jujur ke rakyat. @mantriss: Tp kalau ada pjbt yg nikahkan

anaknya hingga M-an, lalu pidato atas kesulitan pemerintah. memang situasi jd sulit

Cbt 'subsidiBBM' 30T? Brp blnjBirokrasi? >700T atau 50% APBN. Kl hemat 10% sj, 70T. 20% 140T

http://id.berita.yahoo.com/sebaiknya-pemerintah-pangkas-belanja-birokrasi-193223819.html @soesilobambang

@boediono

Mslhnya Pak @soesilobambang & @boediono cm jlnkan pesanan/tekanan IMF&WB cabut subsidi; mls/takut hemat

blnjBirokrasi. http://id.berita.yahoo.com/sebaiknya-pemerintah-pangkas-belanja-birokrasi-193223819.html

Pak @soesilobambang & @boediono banyak cara ttp defisitAPBN. Memang ygTermudah bg pjbt #cabutSubsidi

#HisapDarahRakyat http://irwank.blogspot.com/2012/03/seritwit-4-langkah-terkutuk-imf-wb.html

Pak @soesilobambang & @boediono, bicaralah yg sebenarnya pd rakyat soal #CabutSubsidi. Pimpin RI dgn

#JujurAtauMundur!! http://irwank.blogspot.com/2012/03/seritwit-4-langkah-terkutuk-imf-wb.html

Pak @soesilobambang & @boediono bicaralah sebenarnya&langsung (bukan menteri) soal #CabutSubsidi pd rakyat. PimpinRI dgn #JujurAtauMundur!!

Pak @soesilobambang & @boediono dr 200an jt rakyatRI brp % yg bnr" kaya/mampu; ygMiskin & yg bukanKeduanya? #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur!!

Pak @soesilobambang & @boediono apakah anda pimpinRI utk kepentinganRakyat atau IMF/WB? Tolong jwb dgn jujur. #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

Pak @soesilobambang & @boediono kl utk Rakyat tlg cari alternatif tutupi defisitAPBN selain cbt 'subsidiBBM'. #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

Pak @soesilobambang & @boediono, berikut ini aspirasi/syarat dari kami sblm naik hargaBBM/cabut 'subsidiBBM'. #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

Pak @soesilobambang & @boediono, 1. Penghsln min 80% RakyatRI sdh/ikuti standarInt'l; bukan cm hargaBBM/brng. #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

Pak @soesilobambang & @boediono, 2. PengelolaNeg sungguh" basmi #PerampokanAPBN/D & calo/mafiaBBM sjk di lifting, costRec yg tdk dimanipulasi, s/d ekspor&imporBBM. #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

Pak @soesilobambang & @boediono, 3. Penghmtan besar"an blnj birokrasi/PNS hrs jauh <50% APBN (+-30%-40%). #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

Pak @soesilobambang & @boediono, 4. Para pjbt jd teladan hdp sederhana selama mshBanyak rakyatMiskin; jgn pamer hdp senang/hedon saat rakyat msh susah. #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

Pak @soesilobambang & @boediono, Kl PengelolaNegara sdh bnr" kerjaKeras lakukan penghmtan, basmi #PerampokanAPBN/D & percaloan di energi&pangan (ExIm) br bhs naik hargaBBM. #PimpinRI dgn #JujurAtauMundur

[SeriTwit] 4 Langkah Terkutuk IMF & WB - Hisap darah rakyat

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 08 Maret 2012 13:10]
[Opini ini direvisi pada: ]

Berikut ini seri twit yang saya buat mengacu pada artikel 'IMF's four steps to damnation' yg Gregory Palast tulis di TheObserver April 2001.

Semoga mencerahkan/memberi kesadaran dan bermanfaat bagi rakyat/konsumen di RI
untuk bangkit perjuangkan hak-hak mereka. Aamiin..

Wassalam,

Irwan.K

-----------

Agar tdk menimbulkan kebingunan, akan sy coba ulas lg sedikit soal #4LangkahTerkutukIMFnWB. Atau bisa juga klik/cari dgn hastag tsb. :D

Kalimat #4LangkahTerkutukIMFnWB saya ambil dari artikel 'IMF's four steps to damnation' yg Gregory Palast tulis di TheObserver April 2001.

http://www.guardian.co.uk/business/2001/apr/29/business.mbas/print Artikel ini bhs wawancara dgn @joestiglitz, mantan Kepala Ekonom di WorldBank/BankDunia (WB).

@joestiglitz berada di Konf bsr WB & IMF di Washington bukan memimpin rapat tp di luar, dihalangi polisi.Koq bisa? #4LangkahTerkutukIMFnWB

WB pecat @joestiglitz 1999&dikucilkan krn bedapendpt soal Globalisasi. Wwcr tsb bhs bgmn cara kerja IMF, WB & ... #4LangkahTerkutukIMFnWB

@joestiglitz bantu terjemahkan 'StrategiBantuan' ke suatu Negara yg WB rancang & sdh lewati penelitian yg hati". #4LangkahTerkutukIMFnWB

Tp investigasi WB tsb tdk hanya dilakukan di hotel Mewah/bintang5 tp diakhiri pertemuan dgn MenKeu yg ngemis krn... #4LangkahTerkutukIMFnWB

...(atau pjbt terkait yg) sdh terikat dgn 'Perjanjian Restrukturisasi' yg sdh dirancang & tinggal ditandatangani dj. #4LangkahTerkutukIMFnWB

Utk setiap perekonomian bangsa yg dianalisis, kata @joestiglitz, WB ajukan menteri terkait Program 4Langkah yg sama. #4LangkahTerkutukIMFnWB

Langkah#1 adl Privatisasi. Kata Stiglitz utk redam penolakan penjualanBUMN, bbrp politisi dituntut WB bungkam phk yg kritis dgn penjualan listrik & persh air mrk. 'Anda dpt lht mata mrk akan melebar' dgn kemungkinan komisi dari penjualan seharga M-an.
#4LangkahTerkutukIMFnWB

@joestiglitz: Pem.AS tahu itu. Setdknya dlm privatisasi terbsr dlm sjrh, di Rusia 1995. DepKeu AS blg: 'Ini hebat, krn kita ingin Yeltsin terplh kembali. Kita tdk peduli meski pemilunya rusak/curang. #4LangkahTerkutukIMFnWB

BOHONG BESAR kl Amrik gulingkan SaddamH (Irak) & 'ArabSpring' krn demokrasi/rakyat. Mrk cm mau boneka/antek mjlnkan #4LangkahTerkutukIMFnWB.
(baik sukarela/terpaksa).

Langkah#2 adl Liberalisasi PasarModal. Teorinya memungkinkan modal/investasi masuk/pergi dari suatu negara. Sayangnya di RI & Brazil, uang sering hanya keluar/dihisap. #4LangkahTerkutukIMFnWB

@joestiglitz sbt ini sbg siklus 'Uang Panas'. Uang msk utk spekulasi di bid realEastate & valuta, lalu dilarikan saat ada mslh. #CadanganDevisaNeg dpt segera terkuras krn siklus #UangPanas td. Sesuatu yg selalu diagungkan para #Antek #4LangkahTerkutukIMFnWB pdhl rapuh

Saat itu terjd, utk merayu spekulator/penghsp kembali, IMF/WB sarankan negara" naikkan/pertahankan sukuBunga tinggi.
@joestiglitz: 'Hslnya dpt diduga'. SukuBunga tinggi rsk nilaiProperti, prod/industri&merosotnya #CadanganDevisaNeg. #4LangkahTerkutukIMFnWB

Ketika itu terjd, utk merayu spekulator/penghsp kembali, IMF/WB sarankan negara" naikkan/pertahankan suku bunga tinggi. #4LangkahTerkutukIMFnWB

@joestiglitz: 'Hasilnya dpt diduga'. Suku bunga tinggi rusak nilai properti, produksi/industri & merosotnya #CadanganDevisaNeg. #4LangkahTerkutukIMFnWB

Saat itulah kata @joestiglitz, IMF menyeret negara tsb msk #4LangkahTerkutukIMFnWB
#3: Pasar-berbasis harga (Int'l); istilah keren utk MENAIKKAN HARGA BARANG-BARANG yg masyKonsumsi; akibatnya (dpt diduga) langkah #3,5: yg Stiglitz sbt 'Kerusuhan IMF'.

KerusuhanIMF sgt menyakitkan. Saat 1neg terkena, [IMF] peras hingga darah terakhir mrk. Mrk panaskan hingga akhirnya seisi 'wajan' meledak - spt saat IMF cabut subsidi pangan&BBM di RI thn 1998 & terjd kerusuhan. #4LangkahTerkutukIMFnWB

Contoh lain, kerusuhan di Bolivia krn harga air thn2000 & Feb2001, kerusuhan di Ekuador krn naiknya hargaGas utk memasak (semua) atas perintah BankDunia/WB dan atau IMF. Kerusuhan hampir dpt dipastikan.
#4LangkahTerkutukIMFnWB

#KerusuhanIMF (& rusuh/demo damai yg dibubarkan peluru,tank&gas air mata) sebabkan terbangnya modal (#CapitalFlight) baru & bangkrutnya negara. Kondisi ekonomi ini beri sisi positif bg phkAsing; yg dpt pilih&beli aset" tersisa yg (terpaksa) diobral. Itulah yg terjd di RI saat neg terpaksa 'beli sampah' perbankan nasional dgn BLBI & persh" yg ditinggal pergi pemodalnya lwt BPPN. #4LangkahTerkutukIMFnWB

Dari situ muncul pola baru; ada banyak pecundang tp yg jls pemenangnya adl Bank" eropa/amrik & DepKeu Amrik. #4LangkahTerkutukIMFnWB

#4LangkahTerkutukIMFnWB #4 adl #PerdaganganBebas / #FreeTrade; dgn aturan OrgPerdagDunia (WTO) & WB, yg @joestiglitz samakan dgn #PerangOpium; 'Itu tentang #PasarTerbuka'. Spt pd abad19, Eropa&Amrik turunkan penghambat penjualan di Asia, AmerikaLatin & Afrika; sebaliknya mbendung pasar pertanian sendiri. Licik/Culas. #4LangkahTerkutukIMFnWB

SANGAT JELAS (rencana) KENAIKAN HARGA APAPUN adl pesanan IMF/WB. DefisitAPBN & hargaInt'l cm kedok #4LangkahTerkutukIMFnWB #HisapDarahRakyat

Rabu, Maret 07, 2012

[TopikBBM] Perbedaan sikap #PakSus di masa KIB (I) dan KIB II

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 07 Maret 2012 17:35]
[Opini ini direvisi pada: 09 Maret 2012 14:20]

Tanpa saya sadari, dua minggu sebelum kejadian Tsunami di Aceh 2004 lalu,
saya coba menuangkan coretan seputar rencana kenaikan harga BBM di masa
100 hari awal Kabinet Indonesia Bersatu (KIB I). Tahun ini kejadian serupa
akan kembali berulang/rakyat harus menanggungnya. Hal ini mendorong saya
kembali membuat coretan dengan tambahan informasi yang mudah-mudahan lebih
komprehensif.

Masih Dengan Pola Penyebaran Isu
--------------------------------

Pada masa PengelolaNegara (saya tidak suka menggunakan kata Pemerintah)
KIB I, rakyat menelan 3x kenaikan harga BBM atau sering disebut dengan
penghematan 'subsidiBBM' untuk tutupi 'defisit anggaran/APBN' yakni dari
harga 1800 menjadi 2400 (Maret 2005), 4500 (Oktober 2005) dan 6000 rupiah
(Mei 2008) untuk Premium.

Sebagai catatan, dalam tulisan ini, kita belum membahas istilah 'subsidiBBM'
(mungkin di tulisan lain); sesuatu yang sifatnya 'debatable'. Sejauh ini
kita coba mengalah/ikuti dahulu logika/mau-nya para pengusung istilah
tersebut.

Berdasarkan info yang didapat, PakSus (Susilo Bambang Yudhoyono - SBY)
sudah melakukan > 50x (kabarnya hampir mencapai 60x) rapat membahas
rencana kenaikan hargaBBM sejak 2010 sampai 2012; namun tanpa keputusan
tegas mengenai kenaikan hargaBBM tersebut.

Kita bisa lihat dalam pemberitaan, setidaknya rencana kenaikan hargaBBM
ini sudah didorong di April 2011 (Chatib: Harga Premium Idealnya Naik
Rp1.000). Bahkan sebelumnya rakyat mendapat 'ancaman' dari PengelolaNegara
akan rencana pembatasanBBM alias pemaksaan untuk menggunakan bahan bakar
sejenis Pertamax (RON lebih tinggi dari Premium) di pertengahan Desember
2010 (Pembatasan BBM Tidak Jadi Januari 2011).

Rupanya modus penyebaran isu sebelum rencana sebenarnya dilakukan masih
saja digunakan. Akibatnya, seperti yang saya sebut soal 2x dampak (yakni
sesaat setelah isu dan setelah rencana dilakukan) masyarakat sudah terkena
imbasnya sejak awal. Beberapa harga barang sudah 'didongkrak' alias naik.
Padahal hingga batas waktu yang sebelumnya disebut-sebut, rencana-nya
batal/tidak jadi dilaksanakan.

Mengapa sampai demikian/seperti itu? Kita akan coba ulas/kupas dalam
bahasan berikut.

Memutar Kaset Kusut dan Dusta
-----------------------------

Kalau kita perhatikan, setiap kali ada (rencana) kenaikan harga BBM, pasti
akan diputarkan 'kaset kusut' yang sama. Apa saja itu? Diantaranya janji
bahwa subsidiBBM yang dihemat tadi akan digunakan untuk
"..program penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur
dasar khususnya infrastruktur pedesaan, pertanian dll.
..".

Bagaimana realisasinya? Kita lihat kutipan dari Prof Didik J. Rachbini
di tahun 2006.

"..
Akan tetapi, kata ekonom Didik J Rachbini, persoalannya adalah, apakah
implementasi strategi dan kebijakan investasi di bidang infrastuktur yang
telah dibuat pemerintah itu akan bisa berjalan efektif di lapangan?
Didik berpendapat, regulasi dan pembenahan kelembagaan yang dibuat pemerintah
sudah cukup memadai, cukup komprehensif. Namun, itu baru sebatas konsep.
“Masih berfungsi seperti blue print saja, yang perlu tindak lanjut manajemen
pemerintahan di lapangan,” ujarnya (Kompas, 10/11).

.."

Coba kita lihat bagaimana perkembangannya di 2011-2012.

"..
“Pertumbuhan sektor transportasi di Indonesia sangat tinggi dibandingkan
dengan sektor lainnya, namun perkembangan infrastruktur tidak memadai,
sehingga banyak daerah yang tidak terjangkau,” kata Ketua Lembaga Penelitian
Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (LP3EI), Didik J Rachbini
di Jakarta, Selasa.

Didik mengatakan bahwa meskipun perekonomian nasional tumbuh sangat baik
jika dibandingkan dengan negara lain, namun, dari sisi infrastruktur
khususnya pertambahan jalan sangat sedikit dan pemerintah membangun jalan
rata-rata kurang dari 100 kilometer per tahun.
..
Dalam kesempatan tersebut, anggota LP3EI Kadin, Ina Primiana, mengatakan
bahwa biaya logistik di Indonesia mencapai 24 persen dari total Produk
Domestik Bruto (PDB), atau senilai Rp1.820 triliun per tahun merupakan
biaya logistik paling tinggi di dunia.

“Biaya logistik di Indonesia mencapai 24 persen dari total PDB, angka
tersebut setara dengan Rp1.820 triliun yang terbagi dalam biaya penyimpanan
sebesar Rp546 triliun, biaya transportasi Rp1.092 triliun, dan biaya
administrasi sebesar Rp182 triliun,” tuturnya.

Ina mengatakan bahwa biaya logistik di Indonesia terbilang sangat tinggi
jika dibandingkan dengan Malaysia yang hanya sebesar 15 persen, Amerika
dan Jepang sebesar 10 persen. (Antara)

.."

Meminjam kata yang sering PakSus gunakan, adalah memprihatinkan melihat
perkembangan jalan yang rata-rata hanya <100 km/thn. Juga rasio biaya
logistik dibanding PDB yang 24% (Msia 15%, Amerika & Jepang 10%).
Pantas saja produk mis: sayur & buah lokal sulit bersaing dengan produk
impor sejenis; dikarenakan mahalnya ongkos kirim yang akibatkan harga
sayur & buah lokal lebih mahal.

Sekarang kita coba lihat realisasi rencana 10.000 MW listrik Tahap I
hingga (akhir) 2012.

"..
Pasokan listrik akan bertambah sebesar 3.500 megawatt (MW) pada semester
pertama 2012 ini. Penambahan pasokan setrum ini seiring beroperasinya
pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang baru.
..
Untuk semester kedua, Jarman menargetkan ada tambahan pasokan listrik
sebesar 3.500 MW. Sehingga total pasokan listrik pada 2012 sebesar 7.000 MW.
Dia berharap 70% proyek 10.000 MW tahap pertama sudah tuntas tahun ini.

.."

Kita bisa lihat, bahkan hingga semester I 2012 saja baru ditargetkan ada
3500 MW tambahan listrik (35% dari rencana 10.000 MW tahap I) dan 3500 MW
tambahan pada akhir tahun 2012, total 7000 MW (70%).

Berdasarkan data & fakta di atas, sangat wajar/tidak berlebihan kalau rakyat
menyimpulkan PengelolaNegara tidak sungguh-sungguh melakukan tugas mereka.
Terlebih janji untuk membangung infrastruktur sebagai kompensasi pencabutan
'subsidiBBM'.

Dengan kondisi ini bagaimana mungkin rakyat dapat percaya pada janji-janji
yang jajaran menteri KIB II di bawah PakSus lontarkan sebagai rasionalisasi
atas rencana kenaikan hargaBBM? Sudah jelas janji pengalihan 'subsidiBBM'
3x di 2005 & 2008 TIDAK DIREALISASIKAN DENGAN SEBENAR-BENARNYA.

Dalam bahasa awam: PakSus dan menteri terkait di KIB I, sudah BERBOHONG!

Perbedaan KIB (I) dengan KIB ke-dua
-----------------------------------

Seperti disebutkan sebelumnya, rakyat dipaksa menanggung beban kenaikan
harga barang-barang lain (terdampak) kenaikan hargaBBMm, minimal 2x
(sesaat setelah isu disebarkan dan setelah kenaikan harga sebenarnya).
Namun yang terjadi di masa KIB II (hasil pilpres2009), rencana tersebut
dihembuskan sejak 2010 tanpa realisasi (setidaknya hingga Maret 2012).

Sejak ribut-ribut akhir 2010 soal rencana pembatasanBBM di Januari 2011,
dapat dibayangkan bagaimana produsen&distributor sudah melakukan ancang-
ancang dengan menaikkan harga barang/produk mereka (khususnya sembako)
lebih dulu merespon kabar tersebut. Lagi-lagi rakyat yang harus menanggung
itu semua.

Nyatanya sampai dengan 2012, rencana pembatasanBBM tidak dilaksanakan karena
infrastruktur pendukungnya sendiri tidak dipersiapkan. Bisa dibilang,
PengelolaNegara (dipimpin PakSus) menunjukkan kualitasnya sebagai:
'Nafsu besar tenaga kurang'. Banyak rencana namun minim realisasi.

Kalangan yang menolak rencana pencabutan 'subsidiBBM' banyak yang menuduh PakSus tidak berani melakukan rencana tersebut karena khawatir jabatan/posisinya sebagai Presiden RI terancam. Setidaknya hal itu di-amin-i Menko Polhukam dan Ketua Umum Partai Demokrat (Anas Urbaningrum) yang menyebut adanya upaya menggulingkan PakSus saat kenaikan hargaBBM dan mengajak kader Demokrat untuk siap perangi/hadapi upaya tersebut.

Masih ingat ucapan ybs di Rapimnas KADIN, Pebruari 2005:

"..
"I don't care about my popularity. Yang penting terus bekerja untuk
kesejahteraan rakyat," tandasnya.

.."

Muncul pertanyaan mengapa di masa KIB II, PakSus tidak 'seberani' di masa
KIB (I, 2004-2009)? Bagi yang jeli, rasanya tidak sulit untuk menjawabnya.

Tentu kita masih ingat siapa yang selalu 'pasang badan' di hadapan media
massa mengumumkan dan menjelaskan kenaikan hargaBBM di masa KIB I?
PakSus sendiri? Tentu tidak..

AFAIK, yang mengerjakan 'tugas kotor' itu adalah Wapres Jusuf Kalla (JK)..
Begitupun yang melakukan diplomasi senyap dengan Malaysia meredakan
'ketegangan' dengan Msia soal Ambalat..

PakSus hanya tampil di depan TV saat berpatroli di atas armada TNI AL..
Juga tergesa-gesa saat tampil membacakan penurunan hargaBBM 500 rupiah
yang dicicil dalam 3x 500 rupiah di 2009 (jelang pilpres); padahal saat
itu dapat dilakukan sekaligus 1500 rupiah karena hargaBBM di RI sempat
lebih mahal dari harga internasional.

Lantas, mengapa saat ini Wapres Boediono tidak mengambil peran seperti
Wapres JK mengumumkan ketegasan dan menjelaskan di hadapan media massa
soal kesiapan PengelolaNegara menaikkan hargaBBM? Tentu ybs yang dapat
menjawabnya. :D

Bagaimana sikap rakyat?
-----------------------

Tulisan ini belum membahas alasan PengelolaNegara menaikkan hargaBBM/
mencabut 'subsidiBBM'. Namun setidaknya dari paparan di atas terlihat
betapa tidak sesuainya apa yang dijanjikan sebagai kompensasi pencabutan
'subsidiBBM' dengan realisasinya; bahkan selama 7 tahun.. yang dalam
satu kesempatan, dikeluhkan PakSus dengan 'tidak naik gaji'..

Sangatlah tidak pantas PengelolaNegara kembali menyengsarakan rakyatnya
sebelum mereka memenuhi janji serupa/terdahulu. Dan sangat logis kalau rakyat
tidak percaya lagi dengan 'kaset kusut' janji kompensasi pembangunan
infrastruktur dll yang sama diucapkan setiap kali rakyat akan 'dicekik'
kenaikan hargaBBM dan barang-barang lain yang terdampak.

Jakarta, 07 Maret 2012.

(*) Penulis adalah anggota masyarakat biasa yang kebetulan memiliki
perhatian kepada kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat.

[..bersambung..]

Referensi:
* Inilah Perkembangan Harga BBM Dalam Negeri Dari Tahun 1980-2008.
http://www.tambangnews.com/serba-serbi/database/276-inilah-perkembangan-harga-bbm-dalam-negeri-dari-

tahun-1980-2008.html

* Chatib: Harga Premium Idealnya Naik Rp1.000
http://bisnis.vivanews.com/news/read/213316-premium-idealnya-naik-rp1000-per-liter

* Pembatasan BBM Tidak Jadi Januari 2011
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/12/14/08165632/Pembatasan.BBM.Tidak.Jadi.Januari.2011

* Investor Belum Mendapat Kepastian
http://sholahudin-achmad.blogspot.com/2006_11_01_archive.html

* KADIN Pertumbuhan Transportasi Tinggi, Infrastruktur Tidak Memadai
http://www.bumn.go.id/pelindo1/galeri/kadin-pertumbuhan-transportasi-tinggi-infrastruktur-tidak-

memadai/

* Semester I 2012, ada tambahan setrum 3.500 MW
http://industri.kontan.co.id/news/semester-1-2012-ada-tambahan-setrum-3.500-mw/2012/02/08

* Presiden SBY: I don't care about my popularity
http://news.detik.com/read/2005/02/03/124706/284399/10/presiden-sby-i-don-t-care

* Rencana Kenaikan harga BBM di masa 100 hari Pemerintahan KIB.
http://irwank.blogspot.com/2011/03/coretan-soal-rencana-kenaikan-dan.html

Selasa, Maret 06, 2012

Serial Twit: Strategi pemenangan pemilu/pilpres @PDemokrat/@soesilobambang (SBY) pada 2009 - oleh @TrioMacan2000

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 06 Maret 2012 09:45]
[Opini ini direvisi pada: ]

Serial Twit mengenai:
Strategi pemenangan pemilu/pilpres @PDemokrat/@soesilobambang (SBY) pada 2009
oleh akun‏ @TrioMacan2000.

Selamat menyimak kebenaran yang semakin terkuak. Dan publik yang memilih hendaknya melakukan Taubatan Nasuha setelah mengetahui fakta sebenaranya. :D

1. Eng iiing eeeeeng...saya coba kultwitkan ttg strategi pemenangan pemilu/pilpres PD/SBY pada 2009 yg spektakuler. Dari 7% menjadi 21%
2. Saya akan twitkan info terkait strategi SBY yg saya tahu karena kebetulan saya ada didalamnya meski hny jd sekedar "volunteer" belaka
3. Staregi SBY cs dlm memenangkan pemilu/pilpres 2009 persis meniru konsep pemilu di AS. Memperhatikan semua sektor penunjang keberhasilan
4. Utk menerapkan stategi ala Amerika ini, SBY menyiapkan tim khusus utk pelajari semua konsep pemenangan pemilu partai republik & demokrat
5. SBY juga menggunakan konsultan politik dari AS yg memberikan masukan2 kpd timses SBY agar bisa menang secara mutlak
6. Tim utama SBY utk pelajari dan terapkan konsep pemenangan pemilu/pilpres adalah Fox Indonesia yg dipimpin Malarangeng bersaudara
7. Nama Fox itu sendiri sama dgn nama lembaga konsultan politik terkemuka di AS : Fox. Malarangeng cs totalitas pelajari konsep dari AS itu
8. Strategi yg sudah didapat itu lalu dianalisa utk dapat diterapkan di Indoensia sesuai dgn perilaku pemilih Indonesia. Ada penyesuaian
9. Disamping fox, SBY juga punya 8 unit timses lainya : tim alpha, beta, charlie, Echo, Foxtrot, rajawali, sekoci, jaringan nusantara dll
10. Sekedar utk tahu, SBY itu sangat klenik mistis. Dia percaya dgn kemukjijatan angka 9. Semua gerak langkah SBY tak terlepas dari angka 9
11. Bahkan SBY juga disebut2 org dekatnya suka semedi dan tirakat di gua2 tertentu mulai dari : pantai selatan jawa sd gua2 banyuwangi
12. Timses2 SBY yg berjumlah 9 tadi, didukung lagi oleh ratusan tim2 kecil yg semuanya punya tugas dan tanggung jawab khusus dlm pemilu
13. Fox misalnya : bertanggjawab terhadap pembangunan citra SBY melalui semua media. SBY hrs dicitrakan sbg sosok yg pintar, baik, santun..
14....bersih, jujur, humanis, jago pidato dan bahasa inggris, gagah, dst..dst..yg hrs kelihatan sempurna di mata rakyat di setiap penampilan
15. Crew TV2 indonesia pasti sdh tahu bgmn repotnya jika mau merekam SBY dan keluarganya. Harus sempurna, tdk boleh cacat dan hasilnya..
16. Baru boleh ditayang setelah diedit berkali2 secara teliti bahkan oleh Bu Ani SBY sendiri. Tidak boleh ada tampak sedikitpun kesalahan
17. Hasilnya ? SBY selalu muncul di TV dengan "sangat sempurna". Sosok pemimpin yg layak dan harus dipilih oleh rakyat indonesia
18. Setelah rekayasa citra SBY sukses ditampilkan, tim SBY menyusun isu2 apa yg akan diangkat SBY selama kampanye dan penampilannya
19. Ada tim yg memasok usulan isu2 strategis yg dinilai bakal memikat hati rakyat pemilih. Isu2 itu dikemas dlm naskah pidato o/ andi& dino
20. Tapi SBY selalu ikut campur dlm penyusunan naskah pidatonya. Taka da yg terlepas meski hanya satu kata pun dari SBY. Harus sempurna
21. Setelah menyusun isu2 utk diri SBY, tim juga menyiapkan isu2 yg akan digunakan utk menyerang lawan2 politik atau capres2 yg lain
22. Singkatnya : Fox Indonesia harus poles habis SBY menjadi sosok pemimpin yg sempurna bak titisan dewa. Rakyat terpukau. Terpesona.
23. Tim yg lain ada yg bertugas utk pengumpulan dana atau logistik pemilu/ pilpres SBY. Setahu saya dana yg dikumpulkan adalah 9 triliun
24. Tim logistik ini dipimpin seorg mayor jenderal..saya lupa namanya. Pengumpulan dana dilakukan secara masif dari seluruh sumber yg ada
25. Sumber2 dana diperoleh dari berbagai pihak : setoran pejabat tinggi, BUMN, konglomerat2, century juga katanya, bantuan asing jg disebut2
26. Pd saat itu ada kabar bhw ada ratusan juta dollar masuk dr luar negeri melalui pelabuhan teluk bayur padang. Benar atau tidak, sy g tau
27. Dari konglomerat2 utamanya nonpri, sumbangan triliunan juga diperoleh. Dikordinasi oleh hartati murdaya Poo dan arthalita suryani/ayin
28. Di setiap daerah juga dilakukan fund raising dari konglomerat2. Di jawa timur misalnya, dikordinir oleh alim markus dan dahlan iskan
29. Konglomerat2 itu mau menyumbang timses SBY tentu saja tidak mau rugi. Ada kompensasinya. Utamanya konsesi bisnis dan perlindungan hukum
30. Sebagian besar konglomerat2 yg menyumbang malah diduga adalah konglomerat2 pengemplang pajak negara. Itu sebabnya SBY/PD sgt takut...
31...pada rencana pembentukan pansus mafia pajak oleh DPR thn lalu. Bisa terbongkar semua nama2 konglomerat yg ngemplang pajak, sumbang SBY
32. Jika pansus mafia pajak jadi terbentuk dan berhasil bongkar konglomerat2 pengemplang pajak dan jd donatur timses SBY, SBY bisa jatuh
33. Sayang sekali pansus itu gagal terbentuk karena kalah suara. gerindra dan prabowo tiba2 nyebrang ke kubu SBY. Inalilahi ....SBY aman
34. Tim lain seperti jaringan nusantara yg dikomandoi Aam sapulette dan andi arif bertugas utk "mengamankan" aktivis2, mahasiswa, LSM dsj.
35. Ada juga tim yg khusus menggarap KPU dan KPUD diseluruh Indonesia. Mulai dari sistem informasi KPU smpi dgn pimpinan KPU/KPUD. Semuanya
36. Maka tidak heran kenapa bisa IT KPU pusat "tidak bisa penuhi janjinya" utk sajikan data hasil pemilu dgn cepat meski IT nya ratusan M
37. Utk pengamaan supply suara dr daerah ke KPU pusat, tim yg menggarap adalah Tim Rajawali/echo. Joko suyanto & syamsul maarif komandannya
38. Mayjen syamsul maarif ( skrg Ka BNPB) sbg mantan gub Akmil punya akses ke seluruh komandan kodim di Indonesia. Orang2nya disuruh "jaga"
39. Para dandim dan mantan dandim diminta utk "amankan" suara PD saat pemilu. Juga "mendekati" KPUD. Jika ada yg merugikan PD, sikat.
40. Dan jika memungkinkan, para dandim dan ex dandim itu jg "menukar" komposisi suara hasil pemilu dgn komposisi yg sdh dipersiapkan sblmnya
41. Penggarapan suara di KPUD2 ini diakui langsung oleh jend syamsul maarif kpd saya pada suatu kesempatan dulu. Dia menambahkan, Djoko ...
42. Djoko suyanto tidk bisa lakukan penggarapan ini karena Joko itu TNI AU. Beda dgn syamsul yg TNI AD, pernah jabat aster TNI AD& Gub Akmil
43. Oleh sebab itu, tgs dan tanggungjawab "teritorial" diserahkan pada jend syamsul maarif. Dia lbh punya akses ke kodam, korem dan kodim
44. Tim sekoci yg jg timses SBY berfungsi utk dekati ormas2 : petani, nelayan, ulama, guru2 dst. Tim Romeo bertugas utk komunikasi ke rakyat
45. Namun, yg paling vital adalah Tim Delta yg dipimpin Jend Abikusno mantan asisten logistik TNI AD. Tim ini bertugas memberikan uang dan..
46. Uang dan semua logistik yg dibutuhkan oleh seluruh pendukung SBY di seluruh indonesia. Saya mendengar adanya uang tunai puluhan sd ..
47. Ratusan milyar uang tunai diterbangkan baik via pesawat komersil atau pun hercules ke daerah2 tertentu utk support kemenangan PD/ SBY
48. Saya saya tau persis adalah distribusi uang 50 milyar ke sulsel. Dibagi2 disebuah hotel. Dan uang 500 milyar utk wilayah se jawa barat
49. Pokoknya, uang bukan masalah bagi timses SBY. Bahkan teman saya yg hanya lingkaran III saja dapat 500 juta dari timses SBY hehehe
50. Yg lucu ketika andi arif dan aam sapulette minta tambahan uangbke Hatta Rajasa (ketua timses), tp hanya dikasih 1 M. Mereka marah2 hehe
51. Selanjutnya, tim romeo bantu tim Foxtrot utk berkordinasi dgn lembaga2 survey. Semua lembaga survey yg berhasil "didekati" harus 1 suara
52. Satu suara khususnya di quick count : PD dinyatakan menang dan dapat suara 19-24 %. ini sangat penting utk mengamankan hasi perolehan...
53. ..suara demokrat nantinya ketika hasil resmi dari KPU keluar/diumumkan. Jd seolah2 ada legitimasi bhw suara yg diperoleh PD itu "benar"
54. Media2 massa juga didekati habis2an utk juga bersuara kompak. jawa pos grup adalah tulang punggungnya menyiarkan "kemenangan" Demokrat
55. Sehingga ketika hasil resmi KPU diumumkan, rakyat dan kelompok2 yg tak puas sdh tidak pny "kekuatan" lagi utk protes. Opini sdh dibentuk
56. Permainan dan rekayasa inilah yg dulu sempat mau dibongkar ketua KPK antasari azhar dgn pendekatan korupsi pengadaan alat IT KPU
57. Juga mau dibongkar pansus DPR melalui andi nurpati yg dituding sbg mafia KPU. Tapi semua gagal. AA ditangkap dan andi N dilindungi
58. Intinya adalah : pemenangan pemilu PD dan pilpres SBY dilakukan secara sistematis, komprehensif, integrated dan canggih. 9 tim utama ..
59. Yang punya tugas dan tanggung jawab masing2 yg jelas dan memiliki satu tujuan : PD dan SBY harus menang. Tentu saja, politik pencitraan,
60. Politik pencitraan terhadap figur SBY menjadi kunci kemenangan SBY dan PD. Meski akhirnya sebagian besar rakyat tersadar bhw selama ini
61. Rakyat indonesia terkecoh, tertipu dan terperdaya oleh pencitraan palsu dan semu itu. 70% lebih citra yg ditampilkan adalah dusta belaka
62. Sekarang ini, survey menunjukan 83% rakyat indonesia tidak puas dgn SBY dan regimnya yg busuk, munafik, korup dan lemah
63. Cukup sampai disini saja kultwit singkatnya sbg pencerahan bagi yg blm mengetahuinya..sekian dan terima kasih.