Minggu, Oktober 20, 2013

[Miniseri Cuitan] #TipuanKebebasan butuh panggung menyebarkan kesesatan/kesalahan

[Opini ini pertama kali ditulis pada: 20 Oktober 2013, 11:00]
[Opini ini direvisi pada: ]

http://chirpstory.com/li/7911 -- #TipuanKebebasan

Publik/Masyarakat harus disadarkan dari kesesatan/kesalahan/kejahatan.
Jangan sampai kita menyesalkan lahir/munculnya generasi yang lemah
secara fisik maupun mental dan hanya menjadi 'budak'/pecandu dari
kesesatan/kejahatan tsb.
by irwank2k2
 
'Kalau tdk setuju, ya gak usah datang ke acara anu atau beli buku/tiket anu'.
'Ah itu sih tergantung orangnya/kitanya'. Sekilas kalimat tsb benar/
bijaksana. Kalimat spt itu kerap muncul menyikapi soal" sekitar pro-kontra
mengenai ajaran/aliran sesat, perilaku menyimpang, contoh buruk & yangg sejenis.
 
Pernahkah kita bayangkan kalimat serupa diberlakukan untuk
(penyalahgunaan) Narkoba, misalnya. Pantas saja kalimat yang muncul/
populer adalah 'Say No to Drugs' - dalam contoh lain 'Say No to Corruption'
(Katakan Tidak Pada Korupsi). Ungkapan yang sifatnya pasif (menolak bukan membasmi).
 
Lho koq gitu?  Karrna semangatnya 'yang penting gw gak kena, jek' atau
'EGP yang lain kena/selamat/gak'.  Satu sikap yang 'menuhankan'
kebebasan (liberal) & 'diri sendiri' (individualis).
 
Publik/Masyarakat sadar/tidak digiring untuk menerima kedua 'tuhan' tsb.
Padahal pengetahuan/daya tahan tiap" individu tidak sama.
Kalau kita ambil analogi lain misalnya banjir, apa bisa satu atau beberapa
kelurahan bilang: 'yg penting Kel gw gak kebanjiran'.
Pdhl beberapa/banyak warga di kelurahan" lain sangat rentan terkena
dampak dari banjir. Artinya (serbuan) banjir harus diantisipasi/dibenahi
dari hulu (penggundulan hutan dll) maupun hilir (penanganan dampaknya).
 
Atau contoh lain, misalnya kenaikan harga BBM, beberapa kalangan
mampu bertahan dari dampaknya, tapi bagaimana dengan banyak kalangan
yang pasti terpukul karena hal itu? Artinya ada pola yang sama, yakni harus
dipikirkan sikap yg tepat utk menyikapi/antisipasi 'serbuan' dari 'bencana'
bagi masyarakat luas bukan dibiarkan pd masing"/individu utk bersikap.
 
Produk" menyimpang/salah pasti butuh 'panggung' untuk dapat dikenal
publik. Itu sebabnya para pendkgnya selalu mendorong agar mrk diberi
'panggung'. Karena kalau kesalahan mereka dibuka, mereka tidak akan
punya pengikut/pecandu. Dan salah satu panggung paling efektif adalah
lewat membangun pro-kontra di media massa; kalau perlu tampil
dengan skenario #Sinetron didzhalimi (dibubarkan,dilarang dll).
 
Untuk itu yang paling perlu dibangun adalah penyadaran bagi masyarakat/
publik bahwa yang benar adalah benar & yang salah adalah salah.
Tidak boleh ada pembenaran thd kesesatan/kesalahan.
Sadarkan publik untuk bersikap kritis dengan acuan/landasan
nilai" agama & #AkalSehat. Bukan biarkan lahirnya generasi
yang lemah/rapuh baik secara fisik maupun mental.
 
Sikap 'Katakan Tidak pada X' (x=kejahatan/kesalahan/kesesatan)
harus diubah menjadi 'Basmi X' yang lebih aktif.
Bahwa cara 'basmi X' ini tidak selalu bersifat fisik, itu soal teknis.
Tapi semangatnya adalah publik/masyarakat harus tahu benar/
salahnya suatu hal. Jangan sampai mereka terlanjur menjadi
korban/pecandu dari kesalahan/kesesatan.
 
Semoga kita semua senantiasa mendapat lindungan Nya,
melihat & jalankan kebenaran. Aamiin..

Tidak ada komentar: